OASEDATA – Perubahan iklim yang terus meningkat telah menjadi sumber perhatian global, khususnya terkait dengan fenomena pemanasan global. Dalam konteks ini, dampaknya sangat terasa pada sektor pangan, yang secara langsung terkait dengan kehidupan manusia. Berikut adalah analisis terperinci mengenai dampak perubahan iklim terhadap kenaikan harga pangan di Indonesia:
Konteks Perubahan Iklim dan Dampaknya
Perubahan iklim yang terjadi saat ini merupakan akibat langsung dari perilaku manusia, terutama dalam penggunaan bahan bakar fosil dan perubahan penggunaan lahan. Hal ini menghasilkan peningkatan gas rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO2), yang mengakibatkan berbagai perubahan ekstrem dalam cuaca dan iklim global.
Tiga Isu Besar Dampak Perubahan Iklim
- Suhu Ekstrim: Fenomena suhu yang ekstrim, bersamaan dengan curah hujan yang tinggi atau rendah, mengakibatkan kekeringan dan banjir, serta bencana alam lainnya, terutama di negara-negara pengekspor pangan.
- Kelangkaan Air: Perubahan iklim menyebabkan ketidakseimbangan dalam siklus air, yang memicu konflik antarmanusia terkait dengan akses dan pengelolaan sumber daya air yang semakin berkurang.
- Kekurangan Pangan: Perubahan iklim mengganggu produktivitas pertanian, menyebabkan kegagalan panen, dan mengakibatkan krisis pangan, yang pada gilirannya mempengaruhi ekonomi.
Analisis Terhadap Kenaikan Harga Pangan
- Kenaikan Harga Bahan Pokok: Harga beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan di Indonesia, meskipun tidak signifikan. Namun, hal ini cukup mempengaruhi kalangan masyarakat bawah.
- Faktor Inflasi dan Daya Beli Masyarakat: Kenaikan harga pangan nasional mempengaruhi daya beli masyarakat dan inflasi. Prediksi menunjukkan peningkatan inflasi seiring dengan kenaikan harga pangan, yang berdampak pada konsumsi rumah tangga.
- Peredaran Uang dan Kenaikan Harga: Pelonjakan jumlah uang beredar di Indonesia pada akhir tahun 2023 kemungkinan besar berkontribusi pada kenaikan harga pangan, terutama beras, karena permintaan yang tinggi.
- Surplus Produksi Pupuk: Meskipun terjadi surplus produksi pupuk, hal ini tidak cukup untuk meningkatkan produksi beras di Indonesia, yang mempengaruhi ketersediaan stok dan harga.
Dampak El Nino dan Produksi Beras
- Penurunan Produksi Beras: Indonesia mengalami penurunan produksi beras akibat fenomena El Nino, yang menyebabkan harga beras melonjak.
- Potensi Panen: Prediksi menunjukkan potensi peningkatan produksi beras pada Februari–April 2024, namun potensi gagal panen pada Mei–Juli 2024 akibat cuaca yang tidak mendukung.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Dampak perubahan iklim terhadap kenaikan harga pangan di Indonesia sangat nyata. Inflasi, daya beli masyarakat, peredaran uang, surplus produksi pupuk, dan fenomena El Nino semuanya berkontribusi pada dinamika harga pangan. Untuk mengatasi tantangan ini, perlu adanya langkah-langkah mitigasi yang lebih efektif, termasuk dalam pengelolaan sumber daya alam dan kebijakan pertanian yang berkelanjutan. Selain itu, pengawasan dan regulasi terhadap peredaran uang serta upaya adaptasi terhadap perubahan iklim juga menjadi kunci dalam menghadapi krisis pangan yang terus berlangsung.
Baca artikel lebih lengkap disini https://oasedata.com/statistic/analisa-dampak-kenaikan-harga-pangan
