BIREUEN | Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Bireuen, menyebabkan dua warga meninggal dunia. Berdasarkan informasi yang diperoleh, korban yang meninggal dunia itu akibat terseret arus dan tersetrum aliran listrik.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, korban telah dievakuasi oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bireun.
“Korban yang meninggal dunia telah dievakuasi oleh tim BPBD Bireuen,” ujar Abdul Muhari, Sabtu, 19 November 2022.
Abdul menambahkan, banjir tersebut merendam 19 desa di Kecamatan Makmur dengan tinggi muka air 20-50 sentimeter, wilayah Desa yang terdampak meliputi Blang Dalam, Pandak, Mon Ara, Ulee Gle, Blang Mane, Mereubo, Matang Kumbang, Blang Perlak, Panton Mesjid, Sukarame, Lepehan Masjid, Blang Kuthang, Cot Kruet, Buket Selamat, Tringgadeng, Leubu Mesjid, Kuta Barat, Leubu Cot dan Leubu Me.
Laporan terkini dari BPBD Kabupaten Bireun, banjir berangsur surut di Desa Ulee Gle. Namun hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Bireun.
“Menyikapi hal itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengimbau kepada seluruh unsur pemerintah daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh fenomena cuaca ekstrem,” tutur Abdul.
Tambahnya, upaya seperti pemantauan kondisi sungai, pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat disarankan perlu dilakukan secara berkala.
“Guna meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana susulan, masyarakat di sepanjang aliran sungai agar melakukan evakuasi mandiri sementara, jika terjadi hujan menerus dengan intesitas tinggi selama lebih dari satu jam,” katanya.
|BPBD