ACEH UTARA- Puluhan warga Aceh Utara mengibarkan bendera bintang bulan di hari Milad Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Ke-46 yang jatuh pada 4 Desember 2022 di Makam Malikussaleh, Gampong Beuringen, Kecamatan Samudera, Aceh Utara.
Juru Bicara KPA Wilayah Pase, M Jhony mengatakan pengibaran bendera digelar pukul 07.30 WIB di Komplek Makam Sultan Malikussaleh dan sempat berkibar selama 2,5 jam.
“Pengibaran bendera dan penurunan dilakukan dengan upacara. Bahkan tadi saat upacara kondisi kondusif dan lancar,” kata Jhoni saat dikonfirmasi via telpon, Minggu (4/12/2022).
Jhoni mengatakan pengibaran bendera bulan bintang di Milad GAM merupakan kewajiban para eks Kombatan. “Jadi tidak ada instruksi pengimbara bendera Bulan Bintang, itu kewajiban eks Kombatan GAM sendiri,”katanya.
Soal bendera Bulan Bintang, Meski pun dia akui bendera tersebut sudah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), namun hingga kini masih terkendala di Pemerintah Pusat.
“Terkait masih ada persoalan pengesahan bendera bulan bintang dengan pemerintah pusat itu urusan mereka. Intinya mereka sudah mengkhianati perjanjian perdamaian GAM-RI dalam yang tertuang dalam MoU Helsinki,”katanya.
Jhoni menjelaskan bendera itu merupakan salah satu poin di MoU Helsinki yang wajib diberikan Pemerintah Pusat untuk keputusan Aceh. “Jika tidak diberikan, maka polemik bendera itu akan terjadi terus menerus,”katanya.
Jhoni menambahkan Milad GAM jatuh 4 Desember 2022 merupakan sejarah besar bagi Kombatan GAM dan masyarakat Aceh dikarenakan sangat besar pengorbanan pada masa konflik.
“Kita berharap dengan berakhirnya konflik ini menjadi konflik terakhir di Aceh. Maka, kami minta komitmen pemerintah Aceh dalam pemahaman antara pemerintah Indonesia dan GAM. Bahkan Pemerintah Pusat harus ikhlas setelah membuat janji dengan Aceh,”katanya.
Selain upacara pengibaran bendera, Eks Kombatan GAM di Samudera Pase juga menggelar pengajian serta santunan anak yatim-piatu di Kantor KPA/PA Samudera Pase di Gedong.
|DIMAS