LHOKSEUMAWE– Sebanyak 13 pelajar diamankan polisi karena terlibat tawuran berdarah di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Mereka menggunakan senjata tajam jenis parang, celurit dan pisau.
Anggota DPRA Aceh, Tantawi, dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/1/2023) menyebutkan, perlu langkah serius Dinas Pendidikan Provinsi Aceh dan Cabang Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe untuk membuat sistem terpadu penanganan tawuran antar pelajar.
“Dalam catatan kami di DPRA, ini kasus kedua terjadi di Lhokseumawe. Ini butuh perhatian dan intervensi khusus, agar peristiwa yang sama tidak terulang lagi,” kata Tantawi.
Dia menyebutkan, langkah responsif perlu dilakukan antar sekolah. Sehingga tidak ada lagi remaja yang terlibat tawuran.
“Apalagi ini sudah membawa senjata tajam. Ini sungguh mencoreng dunia pendidikan Aceh. Maka, kita harus segera turun ke sekolah, menemukan titik akar masalahnya,” terangnya.
|DIMAS