ACEH UTARA | Penjabat Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, MSi, mengajak jamaah dan seluruh komponen masyarakat untuk mempererat tali ukhwah, hal ini akan memperkuat posisi dan potensi kita sebagai ummat.
“Ukhwah menunjukkan bahwa kita saling membutuhkan dan melengkapi, saling menjaga dan melindungi,” kata Azwardi dalam sambutannya pada acara Safari Subuh se-Aceh yang digelar oleh lembaga Tazkiratul Ummah di Masjid Agung Baiturrahim Lhoksukon, Minggu, 5 Maret 2023. Kegiatan itu antara lain turut dihadiri Anggota DPD RI M Fadhil Rahmi, Lc, para pejabat Forkopimda Aceh Utara, para Kepala SKPK, para ulama, pimpinan dayah, dan ribuan jamaah lainnya.
Sebagai Kepala Daerah, lanjut Azwardi, dirinya turut meyampaikan ahlan wasahlan, selamat datang kepada seluruh peserta safari subuh di Bumi Pase, tanah pusaka keunebah para raja, tempat di mana agama Islam di bumi Nusantara ini bermula.
“Kedatangan Bapak dan Ibu, serta hadirin sekalian, tentu akan menjadi berkah dan menambah semangat dalam membangun ukhwah sebagai bagian penting dalam kita membangun persaudaraan atas iman dan ketauhidan. “Ukhwah adalah upaya penting agar pertolongan Allah SWT selalu bersama kita dalam setiap situasi dan kondisi.”
Ukhwah, kata dia, akan memperkokoh keberadaan kita sebagai muslim sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Hujarat ayat 10, yang artinya “Sesungguhnya setiap muslim itu adalah bersaudara”. Bahkan dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim bahwa Rasulullah SAW bersabda “Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi dan saling berempati bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggotanya merasakan sakit, seluruh tubuh turut merasakannya dengan berjaga dan merasakan demam.”
Disebutkan, drama ukhwah ini juga jauh sebelumnya telah disuguhkan kepada kita saat Rasulullah hijrah dari Mekkah ke Madinah. Betapa kaum muhajirin dan anshar itu saling mengutamakan, bukan saling mencari kekurangan dan menjatuhkan. Sebuah drama persaudaraan yang sepertinya kini mulai pudar dalam kehidupan dan interaksi kita sesama muslim di era teknologi informasi ini.
“Ukhwah yang didasari atas Lillaahi Ta’ala, bukan atas kepentingan pribadi, popularitas politik dan syahwat kekuasaan. Jangan karena kepentingan pribadi dan kelompok tidak terpenuhi, lalu kita mencari alasan-alasan pembenar untuk menjatuhkan dan mengambil keuntungan dengan menghadirkan opini sesat di tengah masyarakat,” ungkap Azwardi.
Ditambahkan Azwardi, kegiatan safari shubuh se-Aceh ini adalah kegiatan penting yang patut kita apresiasi dan kita dukung pelaksanaannya dan ada baiknya ini dijadikan sebagai agenda tahunan untuk mengetuk pintu langit agar Allah SWT selalu melindungi kita dan senantiasa membuka pintu berkah dari langit dan bumi untuk Aceh yang lebih sejahtera di masa akan datang.
Panitia pelaksana Safari Subuh se-Aceh, Abi Ibnu Abas, dalam laporannya mengatakan kegiatan ini turut mengundang sejumlah pejabat se-Aceh. Selain itu pihaknya juga mengundang pimpinan dan jamaah Safari Subuh dari sejumlah daerah di Aceh, seperti dari Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Timur, Kota Langsa dan Aceh Tamiang. Juga sejumlah komunitas safari subuh, seperti jamaah Safari Subuh SMS dan GPS Kota Lhokseumawe, jamaah Safari Subuh Kompas dan Kecamatan Langkahan Aceh Utara, pimpinan dan pengurus Anak Berzikir Aceh Utara.
Kegiatan itu diawali dengan shalat subuh berjamaah dipimpin oleh Walidi (Tgk H Jamaluddin Ismail) Imam Besar Masjid Agung Baiturrahim Lhoksukon, dilanjutkan dengan zikir dan doa bersama, serta tausiyah subuh disampaikan oleh Ustaz Dr H Amri Fatmi, Lc, MA, kemudian diakhiri dengan kenduri bersama.
|RIL|DIMAS