EMPAT kendaraan doble gardang menapak di jalan berbatu dan berkubang di Desa Buket Linteung, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, Kamis (26/1/2023). Mobil itu milik Palang Merah Indonesia (PM) Aceh Utara.
Mereka datang untuk menyalurkan 300 seragam sekolah untuk anak korban banjir di Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Kamis (26/1/2023).
Sebelumnya diberitakan, banjir tiga hari lalu merendam Kabupaten Aceh Utara. Daerah terparah yaitu Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, dengan ketinggian tiga meter.
Sepanjang jalan terlihat warga membersihkan sisa-sisa banjir. Sebagian merapikan barang-barang mereka yang sempat terseret banjir tiga hari lalu.
Kepala Desa Buket Linteung, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, Mansur, menyebutkan daerah pedalaman itu memang kerap terendam banjir. Bersisian dengan aliran sungai.
“Kami memang dataran rendah, namun kali ini banjir terparah dari banjir sebelumnya,” terang Mansur.
Dampaknya, hingga hari ini belum ada kegiatan belajar mengajar di sekolah pedalaman itu. Guru dan murid sibuk membersihkan ruang kelas dari lumpur yang menggumpal.
Sementara itu, penyerahan bantuan 300 paket baju sekolah diserahkan Ketua PMI Aceh Utara, Tantawi dan Wakil Ketua PMI Aceh Utara, Hendra Yuliansyah.
“Kita serahkan untuk daerah terparah yaitu Leubok Pusaka, dan Buket Linteung, Kecamatan Langkahan. Kita tau, ketinggian air menutup atap rumah. Praktis perangkat sekolah sudah rusak, maka kita salurkan bantuan untuk murid SD,” kata Tantawi.
Penyerahan bantuan 300 paket seragam sekolah terdiri baju, rok, celana dan ta situ disaksikan oleh kepala desa dan kepala sekolah.
“Jangan dilihat nilai bantuannya, namun lihatlah bagaimana para relawan PMI berusaha meringankan beban warga korban banjir,” terangnya.
Tetap Siaga Banjir
Tantawi meminta seluruh ranting PMI Aceh Utara dan relawan tetap siaga banjir. Pasalnya, data dari Badan Metreologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akhir-akhir ini curah hujan relatif tinggi di Aceh Utara.
“Maka, seluruh ranting PMI di Aceh Utara siaga banjir, lengkap bersama para relawan di masing-masing kecamatan. Kami terus bersama-sama pemerintah membantu masyarakat di Aceh Utara,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, banjir merendam Aceh Utara, Provinsi Aceh. Namun, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara paling parah terendam setinggi tiga meter. Tidak pernah terjadi sebelumnya sepanjang sepuluh tahun terakhir.
|KOMPAS