Jakarta – Calon Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) M Jusrianto mendorong Kongres HMI XXXII pada 24-29 November 2023 di Pontianak, Kalimantan Barat bisa lebih mengutamakan adu gagasan.
Ditegaskan pria yang akrab disapa MJ itu, Kongres HMI merupakan hajatan akbar dan maha penting bagi seluruh kader Hijau-Hitam. Kegiatan tersebut selain sebagai momentum pertanggungjawaban kinerja pengurus, juga menjadi ajang pemilihan ketua baru untuk periode berikutnya.
“Mengingat betapa urgent-nya kegiatan ini, tidak ada alasan untuk tidak menjadikan adu ide dan gagasan sebagai prioritas,” kata MJ di arena Kongres HMI, Pontianak seperti dalam keterangannya, Minggu (26/11/2023).
Menteri Politik dan Keamanan Asian African Youth Government (AAYG) itu mengakui bahwa dalam beberapa tahun terakhir, tradisi intelektualisme HMI sedikit mengalami stagnasi –kalau bukan disebut kemunduran.
“Ini terjadi karena kontestasi ide dalam hajatan kongres perlahan mulai terkikis dan digantikan oleh adu otot. Padahal, ini organisasi kaum intelektual yang mengedepankan dialektika gagasan, bukan organisasi adu fisik,” tandas kader HMI Cabang Malang, Jawa Timur itu.
Alumnus Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu bahkan mengaku khawatir, bila kecenderungan pergeseran pola pikir dan pola laku di kalangan kader insan cita ini tidak segera dibenahi ke relnya, maka akan terjadi degradasi intelektual yang makin parah.
“Padahal, marwah organisasi ini terletak pada cerminan intelektualismenya. Ketika (tradisi intelektualitas) ini hilang, maka tiadalah bermakna seluruh nilai yang selama ini diperjuangkan,” tegasnya.
Karena, MJ menyuarakan perlunya langkah penyelamatan demi mencegah organisasi terjerembab ke dalam jurang kebinasaan.
“Menurut saya, langkah paling realistis untuk menjaga marwah HMI ini salah satunya melalui menghidupkan kembali semangat diskursus pemikiran di arena Kongres ini. Sebab, jika ini terjadi, maka akan lahir pemimpin baru HMI dengan kualitas mumpuni,” katanya mengingatkan.
Di samping mendorong semangat adu gagasan, pria kelahiran Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu juga meminta seluruh peserta kongres agar tidak membuat kegaduhan di arena kongres dengan mematuhi tata tertib yang berlaku.
“Saya percaya bahwa teman-teman yang datang jauh-jauh dari daerah masing-masing ini tujuannya demi kebaikan dan kemajuan HMI di masa datang. Untuk itu, mari sama-sama menjaga kodusivitas kongres ini dengan mematuhi segala tata tertib yang ada. Mudah-mudahan, kegiatan ini bisa berjalan lancar dan melahirkan Ketum PB HMI baru sesuai yang diharapkan,” katanya.