PIDIE | Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin merilis, kasus polio yang terinditifikasi di Kabupaten Pidie mulai bertambah dan total menjadi 3 kasus. Maka untuk mengantisipasi hal tersebut harus dilakukan vaksin. Temuan ini membuat kasus itu menjadi kasus luar biasa (KBL) polio secara nasional dan menjadi perhatian media asing, salah satunya BBC.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Aceh, dr. Safrizal Rahman mengatakan, untuk mengantisipasi agar kasus polio itu tidak menyebar, maka setiap orang tua harus aktif melakukan vaksin terhadap anak-anaknya.
“Hal ini bisa dicegah dengan cara vaksin dan bergaya hidup bersih,” ujar Safrizal Rahman, Kamis, (23/3/ 2022).
Safrizal Rahman menambahkan, sejak tahun 2018 lalu, tingkat masyarakat Aceh untuk melakukan vaksin memang mulai menurun dan dampaknya yang dirasakan bisa mengidap penyakit tersebut.
Kemudian juga harus dibiasakan untuk hidup bersih dan sehat,begitu juga dalam hal untuk mandi cuci kakus (MCK), agar bisa dibangun ditempat yang sesuai dengan ketentuan, apalagi sampai buang air sembarangan di sungai.
“Perkara buang air juga jangan sembarangan, kalau seandainya buang air di sungai maka sepanjang aliran sungai itu bisa terpapar penyakit polio,” tutur Safrizal.
Tambahnya, gejala tersebut biasanya kan terlihat dalam rentang 4-35 hari. Virus di tinja dapat bertahan selama 3-6 minggu, sehingga perilaku buang air besar sembarangan meningkatkan risiko infeksi polio.
“Maka harus aktif vaksin dan gaya hidup bersih,” katanya.
|KHALILUL |AI