ACEH UTARA – Manajemen Persatuan Sepakbola Lhokseumawe (PSLS) Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, menilai keputusan PSSI untuk menghentikan seluruh kompetisi Liga 2 dan Liga 3 musim ini 2022/2023 tidak terlalu merugikan. Pasalnya, tim Laskar Pase itu belum melakukan rekrutmen dan mengontrak pemain.
“Hanya saja, Pra Musim sudah kita lakukan dua kali. Pra musim ini bisa disebut melihat cikal bakal skuad inti dari PSLS saat berlaga di Liga 3 nanti. Namun, begitu diputuskan liga dihentikan, kami sudah hentikan semuanya,” kata Manajer PSLS Lhokseumawe, Mahlil per telepon, Sabtu (14/1/2023).
Untuk dua laga Pra Musim itu sambung Mahlil, manajemen tim menghabiskan dana sebesar Rp 60 juta. “Kalau nominal ya sekitar Rp 60 juta itu kerugian kami. Saya rasa semua tim Liga 3 di Provinsi Aceh juga kurang lebih sama. Rugi sedikit, namun tidak terlalu rugi besar,” katanya.
Dia menyebutkan, patuh pada regulasi yang dikeluarkan. “Jika pada akhirnya ditutup hingga akhir musim, ya kita ikuti saja. Kita lihat lagi tahun depan bagaimana regulasinya,” sebutnya.
Dia berharap, ke depan seluruh liga kembali aktif di Indonesia. Sehingga PSLS kembali bisa eksis dalam mengembangkan pemain berbakat asal Provinsi Aceh itu.
“Kita tunggu keputusan pemerintah dan PSSI ke depan bagaimana nasib liga di Indonesia,” pungkasnya.
Sebelumnya, Komite Eksekutif PSSI memutuskan menggentikan Liga 2 dan Liga 3 di Indonesia. Keputusan ini mengejutkan kancah persepakbolaan tanah air. Hanya Liga 1 yang diizinkan menuntaskan musim ini.
|KOMPAS