ACEH UTARA | Sebanyak 6.385 warga Aceh Utara, Provinsi Aceh, terpaksa mengungsi, akibat banjir yang mengenangi rumah penduduk, akibat hujan deras yang terjadi dalam dua pekan terakhir.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebutkan, total warga yang terdampak banjir sebanyak 12.403 jiwa dan pengungsi mencapai 6.385 orang.
Petugas Pusat Data dan Operasi BPBA, Suwardi S dalam keterangan tertulis, Kamis (22/12/2022) menyebutkan, banjir diakibatkan oleh hujan dalam intensitas tinggi, sehingga mengakibatkan debit air Sungai Krueng Keureuto, Sungai Krueng Peuto, dan Sungai Krueng Pase meluap, serta merendam permukiman warga.
“Secara umum, ketinggian air mencapai 100 sentimeter dan tidak ada korban jiwa dalam bencana alam itu,” sebut Suwardi.
Dia menjelaskan, dampak material menyebabkan terkikisnya tanggul sungai di Desa Tanjung Reungkam Kecamatan Samudera, kemudian sebanyak 230 hektar sawah warga terendam serta fasilitas umum, seperti sekolah.
Jebolnya tanggul sungai di Kecamatan Syamtalira Aron, longsornya badan jalan utama (Jalan Elak di Desa Seuneubok Kecamatan Nisam). “Jalan yang longsor ini sudah dipasang garis polisi. Sehingga menjadi penanda bagi warga yang melintas,” sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, banjir merendam 10 kecamatan yaitu Kecamatan Simpang Keramat, Nisam, Nibong, Banda Baro, Syamtalira Bayu, Syamtalira Aron, Matangkuli, Samudera, Cot Girek, dan Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara.
|KOMPAS