ACEH UTARA | Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Kelompok 92 kunjungi salah satu UMKM Pembuatan Tempe yang ada di Gampong Murong Kecamatan Samudra, Aceh Utara, Senin (14/11/2022)
Fuad Asfa Al Fadil, Selaku Mahasiswa KKN-PPM Kelompok 92 Universitas Malikusaleh mengatakan Bahwa kunjungan yang di lakukan ke UMKM Pembuatan Tempe ini bertujuan agar Mahasiswa dan Masyarakat umum dapat mengetahui proses pembuatan tempe secara langsung karena ilmu tidak hanya di peroleh di bangku perkuliahan saja tetapi pengalaman di luar dari bangku kuliah.
“Kunjungan yang kami lakukan ke UMKM Produsen tempe ini untuk melihat proses dari Pembuatan Tempe yang biasa di konsumsi di rumah.Sebenar nya Pembuatan Tempe sangat lah sederhana, Namun banyak orang yang belum tau dan paham akan bagaimana cara mengolah dari pembelian bahan baku hingga proses pemasaran”.Ungkapnya.
Bapak Amat, pemilik dari produsen tempe tersebut mengatakan bahwa, proses pembuatan Tempe memerlukan waktu 4 hari sampai dengan produk tempe dapat di pasarkan. Bapak Muhammad, juga mengatakan dalam kurung waktu 4 hari produksi tempenya dapat menghabiskan kan kacang kedelai sebanyak 1 ton. Bapak Muhammad, juga menceritakan perjalanannya dalam membangun usaha tempenya dengan berbekal ilmu yang di dapatkan nya semasa ia bekerja di pabrik produksi tempe yang ada di Negri Jiran (Malaysia)
“Dulu saya bekerja di pabrik pengolahan tempe yang ada di Malaysia. Setelah mendapatkan ilmu yang cukup maka saya balik ke Indonesia, tepatnya di gampong Murong(Aceh) dan membangun rumah produksi tempe milik saya sendiri.Saya sempat mengalami kesulitan hingga terlilit hutang di tahun ke 2, tapi Alhamdulillah pada tahun 3 saya dapat melunasi hutang saya dan dapat balik modal. Alhamdulillah juga usaha yang saya mulai dari tahun 2018 ini masih berjalan, dan dapat dipasarkan dengan baik” Ungkapnya.
Beliau juga menjelaskan tentang bagaimana cara ia memproduksi tempe secara massal. Yakni yang pertama dengan membersihkan biji kedelai, selanjutnya biji kedelai tersebut direbus selama 2 jam bersamaan dengan memasukkan ragi setelah biji kedelai tersebut masak, didiamkan selama 1 jam hingga biji kedelai tersebut siap untuk dikemas. Proses pengemasan tersebut masih dilakukan secara manual.
Kemudian proses pemasaran tempe tersebut mencakup beberapa tempat seperti Peunteut, Bayu, dan Geudong. Selanjutnya hasil dari penjualan tempe secara eceran di ambil pada hari itu juga dan pemasokan yang lebih besar diambil pada keesokan harinya.
Adapun mahasiswa/i yang terjun langsung olah tempe tersebut adalah mahasiswa KKN-PPM Kelompok 92 yang terdiri dari Reza Saputra (Manajemen), Fuad Asfa Al Fadil (Teknik Arsitektur), Adinda Pitaloka (Psikologi), Fatmawati (Akuntansi), Nailul Fikra (Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan), Rouzha Tuljannah (Manajemen), Vina Alvianita Hasibuan (Administrasi Publik) , Nurfazila (Ilmu Komunikasi), Chindi Serina Br Sijabat (Sosiologi), Jihan Adisty Simbolon (Agroekoteknologi), Ari Novandi (Ilmu Kelautan), Zaitun Nafis (Teknik Arsitektur), Catur Bima Soeleman (Teknik Industri), Khairun Nissah (Teknik Kimia), Wildan Zikrullah (Teknik Sipil).
|RIL